Jasa Forwarder-Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki berbagai produk pertanian dan olahannya yang mampu bersaing di pasar global. Salah satu komoditas unggulan tersebut adalah minyak sawit mentah (CPO). Sepanjang Januari hingga Oktober 2024, nilai ekspor CPO dan produk turunannya mencatatkan angka fantastis sebesar USD 22,92 miliar, dengan total volume ekspor mencapai 32,68 juta ton.
“Kebutuhan dalam negeri telah tercukupi, dan sisanya kita ekspor. Ini menunjukkan bahwa komoditas pertanian kita memiliki potensi besar untuk ekspor selama dikelola dengan baik,” ujar Mendag Budi Santoso saat menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Bandar Lampung, Sabtu (28/12).
Komoditas Pangan Lainnya Juga Raih Prestasi Ekspor
Selain CPO, berbagai komoditas pangan lainnya juga menunjukkan performa ekspor yang menggembirakan pada periode yang sama. Beberapa di antaranya adalah:
- Gula: 608,56 ribu ton
- Ikan: 509,91 ribu ton
- Jagung: 56,73 ribu ton
- Bawang Merah: 13,60 ribu ton
- Susu: 10,05 ribu ton
Keberhasilan ini mencerminkan potensi luar biasa yang dimiliki sektor pertanian dan pangan Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Hal ini menjadi bukti bahwa pengelolaan komoditas secara tepat dapat memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian negara.
Mendag optimistis bahwa keberhasilan ini dapat menjadi landasan kuat bagi Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan. Ia menekankan bahwa tren ekspor sejumlah komoditas pangan utama menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam lima tahun terakhir (2019-2023).
Tren Pertumbuhan Ekspor Komoditas Pangan
Data menunjukkan bahwa tren ekspor beberapa komoditas pangan utama Indonesia terus mengalami peningkatan:
- Beras khusus seperti pandan wangi mencatatkan tren kenaikan sebesar 16,09 persen.
- Gula: tren naik sebesar 1,80 persen.
- Telur ayam: tren kenaikan 93,96 persen.
- Daging ayam ras: tren naik sebesar 33,79 persen.
Pertumbuhan ini memberikan gambaran optimistis tentang masa depan industri pangan Indonesia. Dengan pertumbuhan yang konsisten, Indonesia tidak hanya berpotensi memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga dapat memperluas akses ke pasar global.
Berdasarkan data ini, Mendag yakin bahwa pengelolaan komoditas pangan yang profesional dan terkoordinasi dapat membawa Indonesia menuju swasembada pangan, bahkan meningkatkan kontribusi ekspor. “Kita lihat bahwa tidak semua produk pangan harus kita impor. Banyak yang kita ekspor, dan ini membuktikan kapasitas kita,” tambah Mendag.
Peran Jasa Forwarder Ekspor dalam Mendukung Pertumbuhan
Dalam dunia ekspor, peran jasa forwarder ekspor tidak dapat diabaikan. Jasa ini merupakan bagian penting dari rantai pasok internasional yang membantu memastikan barang tiba di tujuan dengan aman dan tepat waktu. Forwarder tidak hanya menangani aspek logistik tetapi juga mengurus berbagai dokumen penting seperti izin bea cukai, asuransi, dan pengaturan transportasi. Keberadaan jasa forwarder yang andal adalah kunci untuk menjaga kualitas dan efisiensi dalam proses ekspor.
Transfone International Logistics, sebagai salah satu penyedia layanan forwarder terkemuka, menawarkan solusi logistik yang komprehensif. Sebagai Non-Vessel Operating Common Carrier (NVOCC), Transfone menyediakan layanan pengangkutan yang terintegrasi untuk komoditas besar seperti CPO, gula, dan produk turunannya. Dengan jaringan yang luas dan pengalaman yang mendalam, kami mampu memberikan layanan yang mendukung peningkatan daya saing komoditas Indonesia di pasar internasional.
Keandalan jasa forwarder seperti ini memberikan nilai tambah bagi pelaku ekspor. Tidak hanya mempercepat proses pengiriman, tetapi juga memastikan barang tiba dalam kondisi terbaik, sehingga meningkatkan kepercayaan mitra dagang di negara tujuan.
Jasa forwarder juga membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memasarkan produknya secara global. Dengan berbagai layanan yang mereka tawarkan, UKM dapat lebih fokus pada produksi dan inovasi produk tanpa harus khawatir tentang prosedur pengiriman internasional yang rumit. Hal ini memungkinkan lebih banyak pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam ekspor, sehingga memperkuat ekonomi nasional secara keseluruhan.
Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Dalam upaya mencapai swasembada pangan, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi faktor yang sangat penting. Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan komoditas unggulan melalui kebijakan lokal, pemberdayaan petani, dan pengembangan infrastruktur. Kerja sama ini dimulai dari identifikasi masalah di sektor pangan hingga implementasi solusi yang efektif.
“Walaupun ada komoditas yang belum bisa diekspor, yang terpenting adalah kebutuhan dalam negeri terpenuhi terlebih dahulu. Ini menjadi fondasi kuat untuk langkah menuju pasar internasional,” jelas Mendag Budi Santoso. Dengan sinergi yang kuat, pemerintah optimistis dapat mengatasi berbagai tantangan dalam sektor pangan dan meningkatkan kapasitas ekspor.
Selain itu, pemerintah daerah juga berperan dalam memberikan edukasi kepada petani dan pelaku usaha kecil-menengah (UKM) terkait standar kualitas dan regulasi internasional. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pasar global, pelaku usaha dapat mempersiapkan produk yang kompetitif dan sesuai dengan permintaan konsumen di luar negeri.
Program pelatihan dan pendampingan juga menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk memperkuat sektor ekspor. Dengan mengadakan seminar, lokakarya, dan pendampingan teknis, pemerintah dapat membantu pelaku usaha memahami dinamika pasar internasional, termasuk persyaratan teknis dan administratif. Langkah-langkah ini akan membantu memastikan bahwa produk Indonesia tidak hanya diterima tetapi juga dihargai di pasar global.
Optimisme Menuju Masa Depan
Dengan pengelolaan yang profesional dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan kinerja ekspornya. Selain itu, tren pertumbuhan yang positif menjadi indikasi bahwa komoditas pangan Indonesia dapat bersaing di pasar global sekaligus memenuhi kebutuhan domestik secara mandiri.
Budi Santoso menyimpulkan, “Dengan sinergi dan pengelolaan yang tepat, tidak hanya ekspor yang meningkat, tetapi kita juga bisa mencapai swasembada pangan.” Optimisme ini didukung oleh komitmen semua pihak dalam mengembangkan sektor pertanian dan pangan yang berkelanjutan. Dengan langkah strategis yang terus diperkuat, Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu pemain utama di pasar pangan dunia.
Ke depan, sinergi yang lebih erat antara sektor publik dan swasta juga diharapkan dapat menciptakan peluang baru bagi pengembangan komoditas unggulan lainnya. Dengan inovasi, investasi yang tepat, dan fokus pada keberlanjutan, sektor pertanian Indonesia dapat menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus menjadi kebanggaan di tingkat internasional.
Sumber : agrofarm.co.id