Bagi perusahaan yang sering impor atau ekspor, seperti perusahaan konstruksi atau manufaktur, menggunakan jasa forwarder untuk pengiriman barang jadi solusi praktis. Tapi, gimana sih sebenarnya cara menghitung biaya pengirimannya? Mari kita bahas langkah-langkahnya dengan bahasa yang santai dan contoh studi kasus pengiriman alat berat dari China.
Langkah-langkah Menghitung Biaya Pengiriman Jasa Forwarder
1. Mengetahui Jenis Barang dan Ukuran Pengiriman
Pertama-tama, kamu perlu tahu jenis barang yang akan dikirim. Pengiriman alat berat seperti mesin konstruksi, misalnya, biasanya memiliki ukuran yang besar, berat, dan memerlukan perlakuan khusus. Pastikan forwarder tahu detailnya agar mereka bisa memberikan penawaran yang tepat. Forwarder biasanya akan menanyakan :
- Jenis barang (misal: ekskavator, forklift, dll.)
- Berat barang
- Dimensi barang (panjang, lebar, tinggi)
- Volume barang (m3)
2. Menentukan Metode Pengiriman (Laut, Udara, atau Darat)
Metode pengiriman berpengaruh besar pada biaya. Pengiriman laut cenderung lebih murah dan cocok untuk alat berat yang ukurannya besar, sementara pengiriman udara lebih cepat tapi biayanya lebih mahal. Jika dari China ke Indonesia, metode laut biasanya lebih populer untuk barang berukuran besar.
BACA JUGA : 8 Daftar Perusahaan Forwarder Terpercaya di Indonesia
3. Biaya Berdasarkan Berat atau Volume
Penghitungan biaya dilakukan berdasarkan berat aktual (berat dalam kilogram) atau volume (dihitung dalam CBM, yaitu meter kubik). Umumnya, jasa forwarder akan memilih antara berat aktual atau volume – mana yang lebih besar – untuk menentukan tarif pengiriman.
4. Tambahan Biaya Lainnya (Customs, Pajak, Asuransi, dll.)
Jangan lupa biaya tambahan seperti biaya bea cukai, pajak, dan asuransi. Bea cukai dan pajak bisa bervariasi tergantung jenis barang yang diimpor. Asuransi juga penting untuk melindungi barang dari risiko selama pengiriman.
5. Biaya Layanan Forwarder
Terakhir, forwarder biasanya menambahkan biaya jasa atau layanan, yang mencakup semua proses koordinasi mulai dari pengurusan dokumen hingga pengiriman barang ke tujuan akhir. Biaya ini bisa bervariasi tergantung forwarder yang dipilih.
Studi Kasus Sederhana: Pengiriman Alat Berat dari China ke Indonesia
Mari kita ambil contoh perusahaan konstruksi di Jakarta yang butuh mengirim ekskavator dari Shanghai, China. Ekskavator tersebut memiliki berat 15 ton dan volumenya sekitar 30 CBM. Setelah mengevaluasi opsi, perusahaan memutuskan menggunakan pengiriman laut karena biayanya lebih ekonomis.
Langkah Penghitungan
1. Menghitung Biaya Pengiriman Laut Berdasarkan Volume
Berdasarkan tarif jasa forwarder, biaya per CBM untuk pengiriman laut dari China ke Jakarta adalah sekitar $80. Maka :
Total Biaya Pengiriman = Volume x Tarif per CBM
= 30 CBM x $80
= $2,400
2. Menambahkan Bea Cukai dan Pajak Impor
Tarif bea cukai untuk alat berat sekitar 5% dari nilai barang dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11%.
Nilai barang: $50,000 (harga ekskavator)
Bea Cukai = 5% x $50,000 = $2,500
PPN = 11% x $50,000 = $5,500
Jadi, total pajak dan bea cukai adalah $2,500 + $5,500 = $8,000.
3. Biaya Asuransi
Asuransi biasanya dihitung sekitar 1% dari nilai barang. Untuk ekskavator ini :
Biaya Asuransi = 1% x $50,000 = $500
4. Biaya Layanan Forwarder
Jasa Forwarder biasanya mengenakan biaya layanan untuk dokumentasi dan koordinasi pengiriman. Misalnya, untuk layanan lengkap dari China ke Indonesia dikenakan biaya $300.
Total Biaya Pengiriman
Setelah semua biaya dihitung, mari kita total semuanya :
- Biaya Pengiriman Laut : $2,400
- Bea Cukai dan PPN : $8,000
- Asuransi : $500
- Biaya Layanan Forwarder : $300
Total Biaya Keseluruhan : $2,400 + $8,000 + $500 + $300 = $11,200
Dengan demikian, total biaya pengiriman ekskavator dari China ke Jakarta melalui forwarder adalah sekitar $11,200. Penghitungan biaya ini bisa bervariasi tergantung kondisi pengiriman dan tarif yang ditetapkan oleh forwarder.
Menggunakan jasa forwarder memang memberi kemudahan karena mereka mengurus banyak hal, mulai dari dokumentasi hingga proses pengiriman. Dengan perhitungan sederhana seperti ini, kamu bisa lebih siap memproyeksikan biaya dan memastikan pengiriman berjalan lancar.
Untuk harga-harga barang, jasa, pajak, dll. bisa saja berubah sewaktu-waktu. Alangkah baiknya kamu bisa cek langsung di internet atau bisa menghubungi Jasa Forwarder Profesional seperti Transfone International Logistics untuk membantu menginformasikan harga-harga terbaru tentang proses ekspor dan impor, ataupun kamu bisa berkonsultasi langsung via WhatsApp ataupun datang offline ke kantor Transfone International Logistics.